Jember [13/02] – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jember kini menjadi salah satu destinasi utama bagi mahasiswa yang ingin mengasah keterampilan dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Sebagai lembaga yang aktif dalam filantropi sosial, BAZNAS Jember membuka peluang bagi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk menjalani program praktik kerja lapangan (PKL) dan magang guna memperdalam pemahaman serta pengalaman di bidang manajemen zakat.

Ketua BAZNAS Jember, Saifullahudi, S.Pd, M.M menjelaskan bahwa lembaganya berkomitmen menjadi ruang belajar bagi mahasiswa yang ingin memahami lebih jauh tentang tata kelola zakat berbasis profesionalisme dan transparansi. “Kami membuka pintu bagi mahasiswa untuk belajar langsung bagaimana zakat dikelola secara akuntabel, mulai dari penghimpunan, pengelolaan, hingga penyaluran kepada yang berhak. Ini menjadi pengalaman nyata bagi mereka dalam memahami peran zakat dalam pembangunan sosial,” ujarnya.

Program praktik di BAZNAS Jember tidak hanya terbatas pada mahasiswa ekonomi atau manajemen, tetapi juga mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti akuntansi, komunikasi, teknologi informasi, dan ilmu sosial. Mahasiswa yang menjalani praktik di BAZNAS terlibat dalam berbagai tugas, seperti analisis data penerima manfaat, strategi penghimpunan dana, penyusunan laporan keuangan, serta pengelolaan media dan publikasi.

Salah satu mahasiswa peserta magang, Hesti (21), mengaku mendapatkan banyak wawasan baru selama praktik di BAZNAS Jember. “Saya sebelumnya hanya tahu zakat dari sisi teoritis di kampus. Namun, ketika terjun langsung di sini, saya bisa melihat bagaimana proses pendistribusian zakat benar-benar berdampak bagi masyarakat. Ini pengalaman yang sangat berharga,” katanya.

Selain menjadi tempat praktik, BAZNAS Jember juga kerap mengadakan pelatihan bagi mahasiswa agar mereka lebih memahami peran strategis zakat dalam pengentasan kemiskinan. Dengan dukungan berbagai perguruan tinggi di Jember, kerja sama ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga kepedulian sosial yang tinggi.

Ketua Baznas Jember Saifullahudi, S.Pd, M.M menambahkan, “Kami ingin menciptakan ekosistem akademik dan sosial yang saling terhubung, di mana mahasiswa dapat belajar sekaligus berkontribusi bagi masyarakat melalui zakat dan filantropi. Dengan demikian, mereka tidak hanya mendapat ilmu, tetapi juga pengalaman nyata dalam membangun kesejahteraan umat.”

Kedepan, BAZNAS Jember berencana memperluas program ini dengan melibatkan lebih banyak kampus dan memperkaya materi praktik, termasuk aspek digitalisasi dalam pengelolaan zakat. Dengan langkah ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang dapat merasakan manfaat langsung dari praktik kerja di BAZNAS, sekaligus memperkuat peran zakat sebagai solusi sosial yang berkelanjutan.